Jakarta, 11 April 2025 — Tren kenaikan harga emas global membawa dampak signifikan terhadap bisnis emas digital PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI). Pada akhir Maret 2025, saldo emas yang tercatat di platform BSI Emas Digital mengalami kenaikan fantastis sebesar 231% dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai Rp772 miliar.

Pencapaian lainnya juga tercatat pada penjualan BSI Emas Digital yang mengalami lonjakan 357% secara tahunan, dengan total volume penjualan mencapai 174,84 kilogram emas.

Anton Sukarna, Direktur Sales & Distribution BSI, menyatakan bahwa minat masyarakat untuk berinvestasi emas semakin tinggi, seiring dengan kepercayaan mereka terhadap logam mulia sebagai aset yang aman. “BSI sebagai bank yang mendapatkan izin untuk menjalankan bisnis bank emas terus berupaya meningkatkan minat dan inklusi masyarakat dalam berinvestasi emas. Karenanya BSI lewat superapps BYOND by BSI secara kontinu terus berinovasi agar masyarakat mudah dalam melakukan cicil emas,” ujar Anton.

Kenaikan harga emas yang signifikan menjadi faktor pendorong utama. Harga emas batangan Antam tercatat Rp1.941.000 per gram pada Jumat (11/4), sementara harga emas dunia pada Kamis (10/4) menembus US$3.173,92 per troy ons, mencetak rekor tertinggi sepanjang masa dengan kenaikan harian 2,98%.

Selain itu, BSI juga menyediakan layanan gadai emas #CaraEmas, yang menawarkan proses cepat dan mudah untuk masyarakat yang membutuhkan dana tunai dengan jaminan emas. Proses gadai bisa dilakukan dalam waktu kurang dari 30 menit, dengan taksiran harga yang tinggi dan biaya yang lebih rendah.

“Bisnis emas memang merupakan unique product dari BSI yang memiliki potensi untuk tumbuh lebih besar lagi seiring meningkatnya tren investasi emas sebagai aset safe haven, ditengah kenaikan harga emas yang signifikan, dan selama Lebaran,” ucap Anton.

Melalui aplikasi BYOND by BSI, nasabah dapat dengan mudah membeli, mencicil, dan mengelola emas mereka secara digital, serta menarik atau mencetak emas melalui kantor cabang BSI. (Redaksi)